Rabu, 22 Februari 2012

Di Saat Hujan Datang



Selalu ada pilihan di saat hujan datang, melanjutkan perjalanan atau menepi menunggu redanya. Dua pilihan yang sama-sama tak membuat tenang. Melihat rintik-rintik hujan yang jatuhnya tak bisa ditunda, membuatku belajar memahami sesuatu. Sering dibilang hidup itu pilihan, namun kenyataan hidup tidak bekerja seperti itu. Tidak ada pilihan dalam hidup, hanya ada satu kenyataan. Pilihannya terletak pada reaksi yang bisa kita berikan.


Kenyataan bahwa saat ini hujan, membuat kita harus bereaksi apakah terus berlari atau menepi. Kenyataan bahwa waktu terus berjalan, membuat kita harus memilih apakah akan mengendalikan waktu atau dikendalikan waktu. Kenyataan bahwa kita hidup, saat ini, di sini, membuat kita harus menentukan apakah kita akan bahagia atau berduka dengan seluruh kenyataan yang terjadi. Kenyataan tidak bisa diubah, namun pemikiran dan sikap kita bisa.

Itu yang menciptakan perbedaan. Hujan akan tetap turun. Bencana akan tetap terjadi. Perpisahan tak bisa dihindari. Namun berjalan dengan kepastian bahwa kita punya pilihan untuk menyikapi kenyataan yang terjadi itulah kekuatan yang diberikan Tuhan untuk semua orang beriman.

Ada banyak peristiwa yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Mukjizat itu  terjadi, bukan ketika Tuhan mengikuti keinginan kita, namun ketika kita bisa mengikuti keinginan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar